A. Percobaan
Percobaan adalah suatu cara yang dijalankan pada
kondisi tertentu dan dapat dilakukan berulang-ulang yang hasilnya dapat
diamati.
Contoh:
a.
Pelemparan
sebuah uang logam atau beberapa uang logam.
b.
Pelemparan
sebuah dadu atau beberapa dadu.
c.
Pengambilan
bola dari dalam kotak.
d.
Pengambilan
secara acak sebuah kartu.
B. Ruang
Sampel (s)
Ruang sampel adalah himpunan titik sampel yang
mungkin terjadi dalam suatu percobaan. Dan titik sampel adalah anggota dari
ruang sampel.
Contoh:
a.
Pelemparan
sebuah uang logam
S = { A , G }
b.
Pelemparan
dua buah uang logam
S = { (A ,G) (G,A) (A,A) (G,G)}
c.
Pelemparan
sebuah dadu
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
C. Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
Contoh :
a.
Pada
pelemparan dua buah logam dan hitunglah peluan keduanya muncul gambar.
b.
Pada
pelemparan dua buah dadu, hitunglah peluang
muncul mata dadu berjumlah 5.
c.
Pada
pengambilan bola dikotak ada merah, kuning dan hijau, hitunglah peluang terambilnya bola merah.
D. Frekuensi
relatif
Frekuensi relatif adalah perbandingan antara
banyaknya suatu kejadian dengan banyaknya percobaan.
Keterangan:
n(A) = banyaknya kejadian A yang muncul
n(P) = banyaknya percobaan
E. Peluang
(P)
Peluang suatu kejadian merupakan nilai kemungkinan
terjadinya suatu peristiwa.
a.
Besar peluang
A ditulis “ P(A)” adalah
Keterangan:
n(A) = banyaknya anggota A
n(S) = banyaknya anggota ruang sampel
Contoh:
1. Ada sebuah dadu lalu dilempar sekali, tentukan peluang
munculnya mata dadu 6!
Jawab :
Banyaknya titik sampel n(s) = 6
Titik sampel dadu bernilai 6 n(A) = 1
Jawab :
Banyaknya titik sampel n(s) = 6
Titik sampel dadu bernilai 6 n(A) = 1
Jadi, peluang munculnya mata dadu 6 adalah 1/6
2. Sebuah kantong terdiri dari 4 kelereng merah, 3
kelereng biru, dan 5 kelereng hijau. Dari kelereng- kelereng tersebut akan
diambil satu kelereng. Tentukan peluang terambilnya kelereng berwarna biru !
Jawab :
Banyaknyaa titik sampel n(s) = 4 + 3 + 5 = 12
Titik sampel kelereng biru n(A) = 3
Jawab :
Banyaknyaa titik sampel n(s) = 4 + 3 + 5 = 12
Titik sampel kelereng biru n(A) = 3
Jadi, peluang terambilnya kelereng berwarna biru
adalah ¼
3. Dua buah koin dilempar bersamaan. Tentukan
peluang muncul keduanya angka!
Jawab :
Ruang sampelnya yakni = { (A,G), (A,A), (G,A), (G,G)}
n ( s) = 4
banyaknya titik sampel keduanya angka yakni n (A) = 1
Jawab :
Ruang sampelnya yakni = { (A,G), (A,A), (G,A), (G,G)}
n ( s) = 4
banyaknya titik sampel keduanya angka yakni n (A) = 1
Jadi, peluang muncul keduanya angka adalah ¼
4. Dua buah mata dadu ditos bersama-sama. Tentukan peluang
kejadian berikut ini
a. Peluang muncul dadu pertama bermata 4
b. Peluang muncul mata dadu berjumlah 9
a. Peluang muncul dadu pertama bermata 4
b. Peluang muncul mata dadu berjumlah 9
a. Jumlah mata dadu pertama bermata 4, berarti dadu kedua
boleh jadi bermata
1,2,3,4,5, atau 6. Dengan begitu, kejadian muncul dadu pertama bermata 4 adalah
M = {(4,1), (4,2), (4,3), (4,4), (4,5), (4,6)}
Jadi, P (dadu I bermata 4) = n(M)/n(S) = 6/36 = 1/6
1,2,3,4,5, atau 6. Dengan begitu, kejadian muncul dadu pertama bermata 4 adalah
M = {(4,1), (4,2), (4,3), (4,4), (4,5), (4,6)}
Jadi, P (dadu I bermata 4) = n(M)/n(S) = 6/36 = 1/6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar