Logika adalah suatu metode atau
teknik yang digunakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Ketepatan penalaran
adalah kemampuan untuk menarik konklusi (kesimpulan) yang tepat dari
bukti-bukti yang ada. Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran. Secara umum logika
dibedakan menjadi logika deduktif dan logika induktif.
Logika deduktif menelaah tentang
bentuk atau pola dari prinsip-prinsip penarikan kesimpulan yang sah. Logika
deduktif juga disebut logika formal, karena yang dibicarakan hanyalah bentuk
dari penarikan kesimpulan yang sah terlepas dari isi yang dibicarakan.
Sedangkan logika induktif membahas
tentang prinsip-prinsip penarikan kesimpulan yang sah yang bersifat umum
berdasarkan hal-hal yang bersifat khusus. Logika induktif juga disebut logika
material karena berusaha menemukan prinsip penalaran yang tergantung
kesesuaiannya dengan kenyataan.
A. PROPOSISI (PERNYATAAN)
Proposisi (penyataan) adalah kalimat
yang mempunyai nilai benar (true) atau
salah (false) tetapi tidak sekaligus
benar dan salah, dan pernyataan itu disebut kalimat tertutup.
Contoh 1
a.
7 adalah bilangan prima (benar)
b.
10 habis dibagi 4 (salah)
c. Soekarno adalah
Presiden Indonesia pertama
d.
8 + 2 = 10
e. Kemarin hari
hujan
f. Suhu dipermukaan
laut Kaspia adalah 21 derajar Celcius
g. Kehidupan nyata
ada di planet bumi
B. KALIMAT TERBUKA
Kalimat terbuka adalah kalimat
matematika yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya yang memuat variabel
(peubah), dan tergantung pada nilai pengganti variabelnya.
Contoh 2
1. x – 7 = 3
Jika x = 10 maka bernilai
benar, sedangkan jika x ≠ 10, maka bernilai salah.
2. Dia adalah mahasiswa teladan
Kalimat terbuka dia mahasiswa teladan,
dia diganti dengan Arnum menjadi pernyataan Arnum mahasiswa teladan. Jika dia
diganti dengan batu maka menjadi batu mahasiswa teladan, dan itu bukan
pernyataan.
C. LAMBANG (OPERATOR) PROPOSIONAL
Dalam logika matematika, ada beberapa
lambang-lambang (operator) proposisional yang digunakan didalam
pengoperasiannya. Adapun lambang- lambang tersebut adalah:
No.
Urut
|
Operator
|
Arti dalam Bahasa Sehari-hari
|
|
Nama
|
Lambang
|
||
1.
|
Negasi
|
Ø
|
Tidak, bukan
|
2.
|
Konjungsi
|
Ù
|
Dan
|
3.
|
Disjungi
|
Ú
|
Atau
|
4.
|
Implikasi
|
®
|
Jika … maka …
|
5.
|
Biimplikasi
|
«
|
Jika dan hanya
jika … maka …
|
C. NILAI DAN TABEL KEBENARAN
1. Negasi
Suatu pernyataan adalah pernyataan Øp yang bernilai benar
jika bernilai salah dan bernilai salah jika bernilai benar. Nilai
kebenaran konjungsi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini.
2. Konjungsi
Merupakan pernyataan majemuk dengan
kata penghubung “dan”. Dua pernyataan p dan q yang dinyatakan dalam bentuk p ^ q
isebut konjungsi dan dibaca dan . Nilai
kebenaran konjungsi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini.
3. Disjungsi
Merupakan pernyataan majemuk dengan
kata penghubung “atau”. Dua pernyataan p dan q disebut disjungsi
dan dibaca atau .
Nilai kebenaran disjungsi
disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini.
4. Implikasi
Dua pernyataan dan
yang dinyatakan dalam
bentuk kalimat “jika maka ” disebut implikasi / kondisional
/ pernyataan bersyarat.
Nilai kebenaran
implikasi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini.
5. Biimplikasi
Biimplikasi
adalah pernyataan p dan q , yaitu p
q bernilai benar jika p dan q
mempunyai nilai
kebenaran yang sama.
Nilai kebenaran
biimplikasi disajikan dengan tabel kebenaran dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar